Saturday 16 April 2016

Cara Memperbaiki Dinding yang Retak


Posted on April 16, 2016 by BIS MAJU NIAGA


Sering kita jumpai keretakan pada dinding rumah atau gedung lama atau pun yang baru dibuat. Retak pada dinding bisa berupa belahan plesteran horizontal maupun vertikal, retak rambut (berupa garis-garis kecil) pecah pada bagian plesteran dan sebagainya.
Pengetahuan tentang penyebab retak pada dinding perlu diketahui agar dapat dilakukan tindakan perbaikan yang efektif. Pengecekan terhadap bagian tertentu dari dinding, pasangan bata dan struktur rumah dianjurkan sehingga dapat diperkirakan penyebabnya. Keretakan dapat terjadi akibat kesalahan teknis sewaktu memasang bata yang tidak diberi angkur pada sisi beton sehingga tidak mengikat, plesteran yang terlalu banyak semen dapat juga menyebabkan keretakan.
Jenis keretakan dan penyebabnya
Dinding retak struktur
Keretakan ini disebabkan oleh pergerakan tanah akibat gempa bumi, atau pondasi dasar yang tidak kuat, akibat tidak diterucut dengan gelam pada bagian bawahnya. Sebagai catatan, keretakan ini tidak menyebabkan rumah atau bangunan roboh, jadi masih dapat diperbaiki.


Retak pada pasangan batu bata akibat adonan yang tidak baik sehingga berpengaruh dan terlihat pada bagian plesteran.
Retak rambut pada dinding. Retak rambut dapat diakibatkan oleh kesalahan teknis pada saat melakukan plester, misalnya terlalu banyak semen pada adonan plester, atau kurang air dan terlalu banyak air. Mlester di waktu panas terik, sehingga plesteran langsung mengering dan terjadilah keretakan. Pasir beton yang kurang baik juga dapat mengakibatkan plesteran retak.


Terlalu terburu-buru memoles plamir pada dinding yang masih basah, hal ini mengakibatkan pori-pori plesteran tertutup sebelum plesteran mengering, sehigga terjadi penyusutan.
Jika keretakan terjadi pada aci, biasanya diakibatkann oleh kurang air pada saat pengacian atau panas terik yang mengakibatkan acian retak rambut.


Memperbaiki retak dinding
Jika retak terjadi akibat retak struktur, maka lakukan penyuntikan pada dinding dengan cara siapkan adonan plester dan aci. Siapkan beberapa potong besi ukuran diameter 8-10 mm, potong sepanjang 50 cm, bengkokan kedua ujungnya. Kelupas dahulu plesteran pada bagian dinding yang retak, masukkan pada bagian dinding sebagai pengerat. Hal ini seperti kita menjahit kain yang sobek. Kemudian tutup kembali dengan aci dan plesteran hingga besi tidak terlihat dan dinding halus seperti semula. Biarkan hingga dinding mengering, baru di cat dan diplamir.
Jika terjadi retak rambut, sebagai solusinya silakan baca tips dan cara berikut ini:


-Ketika melakukan plesteran, gunakan pasir yang kasar dan tidak mengandung lumpur sehingga tidak terjadi penyusutan pada plesteran.
-Adonan plester tidak boleh terlalu banyak semen PC, sebab hasil plesteran akan cepat menyusut. Gunakan adonan plester dengan perbandingan 1 bagian semen PC dan 3 bagian pasir beton.
-Lakukan langkah perbaikan dengan cara tandai semua bagian dinding yang mengalami retak rambut menggunakan spidol.
-Kelupas cat pada dinding yang retak rambut, bersihkan dari semua sisa kotoran menggunakan air. Biarkan mengering.
-Aci ulang semua bagian yang telah dikelupas, jika telah selesai dan kering beberapa hari, lapisi dengan wall sealer agar daya rekat cat lebih baik.
Jika telah kering silakan dinding dicat dengan warna yang sama dengan dinding sebelumnya sehingga hasilnya seragam dan tidak belang.
Cara memperbaiki dinding yang retak telah saya uraikan, semoga dapat dipahami dan bermanfaat bagi Anda.




No comments:

Post a Comment